Risiko Keamanan Siber Menginstal Sembarangan APK Dari Sumber Tidak Resmi Mengintai Setiap Saat
Hasil riset lembaga
penelitian AppAnnie menyatakan Indonesia menduduki peringat tertinggi
terkait durasi penggunaan ponsel yang mencapai rata-rata 5,5 jam dalam
sehari.
.
Lalu sebarapa jauh kita mengenal gadget yang selalu kita sanding tersebut? Salah satu jantung gawai adalah aplikasi yang terinstal didalamnya, dimana salah satu sumbernya adalah APK atau Android Package Kit.
.
File APK didesain oleh pengembang yang tidak memiliki akses ke Google Play Store sebagai jalan alternatif untuk mendistribusi paket pemasangan perangkat lunak sebagaimana file .exe dalam sistem Windows. Tingginya rentang waktu interaksi dengan ruang siber melalui gawai kita membutuhkan peningkatan kewaspadaan agar kita terhindar dari risiko serangan dan insiden siber.
.
Pengguna terkadang lebih memilih menggunakan APK yang disediakan oleh pihak ketiga karena Google Play Store tidak menyediakan versi sebelumnya dari APK yang bersangkutan. Terkadang pengguna juga merasa lebih leluasa mengunduh dan menggunakan berbagai macam APK beserta patch-nya dari luar Google Play Store karena tidak tersedia di market resmi tersebut.
.
Di balik berbagai hal menarik yang ditawarkan tersebut, sayangnya kini banyak beredar APK yang sengaja dibuat dan disebarkan oleh aktor jahat sebagai media menyebarkan malware dan untuk melakukan penipuan. Berikut beberapa tips keamanan siber terkait APK:
1. Sejauh mungkin gunakan hanya aplikasi yang bersumber dari Google Play Store atau sumber resmi lain. Selain meminimalisasi risiko keamanan juga mendapatkan kontinyuitas dukungan update dari market resmi.
2. Hindari mengunduh dan/atau menginstal APK bajakan atau dari pihak ketiga karena sangat berisiko disusupi malware atau backdoor yang mencuri file data pribadi dan kredensial akun yang tersimpan dalam gawai.
3. Waspadai pihak yang mengirim pranala unduhan APK dan meminta instalasi dan menggunakan suatu aplikasi tanpa verifikasi keamanan APK tersebut. Beberapa kasus penipuan yang berdampak pada kerugian finansial berawal dari skema modus penipuan instalasi APK yang berasal dari luar market resmi.
.
Lalu sebarapa jauh kita mengenal gadget yang selalu kita sanding tersebut? Salah satu jantung gawai adalah aplikasi yang terinstal didalamnya, dimana salah satu sumbernya adalah APK atau Android Package Kit.
.
File APK didesain oleh pengembang yang tidak memiliki akses ke Google Play Store sebagai jalan alternatif untuk mendistribusi paket pemasangan perangkat lunak sebagaimana file .exe dalam sistem Windows. Tingginya rentang waktu interaksi dengan ruang siber melalui gawai kita membutuhkan peningkatan kewaspadaan agar kita terhindar dari risiko serangan dan insiden siber.
.
Pengguna terkadang lebih memilih menggunakan APK yang disediakan oleh pihak ketiga karena Google Play Store tidak menyediakan versi sebelumnya dari APK yang bersangkutan. Terkadang pengguna juga merasa lebih leluasa mengunduh dan menggunakan berbagai macam APK beserta patch-nya dari luar Google Play Store karena tidak tersedia di market resmi tersebut.
.
Di balik berbagai hal menarik yang ditawarkan tersebut, sayangnya kini banyak beredar APK yang sengaja dibuat dan disebarkan oleh aktor jahat sebagai media menyebarkan malware dan untuk melakukan penipuan. Berikut beberapa tips keamanan siber terkait APK:
1. Sejauh mungkin gunakan hanya aplikasi yang bersumber dari Google Play Store atau sumber resmi lain. Selain meminimalisasi risiko keamanan juga mendapatkan kontinyuitas dukungan update dari market resmi.
2. Hindari mengunduh dan/atau menginstal APK bajakan atau dari pihak ketiga karena sangat berisiko disusupi malware atau backdoor yang mencuri file data pribadi dan kredensial akun yang tersimpan dalam gawai.
3. Waspadai pihak yang mengirim pranala unduhan APK dan meminta instalasi dan menggunakan suatu aplikasi tanpa verifikasi keamanan APK tersebut. Beberapa kasus penipuan yang berdampak pada kerugian finansial berawal dari skema modus penipuan instalasi APK yang berasal dari luar market resmi.